Jadi KSOP Nunukan, Syarif Bustaman Siap Menjalankan Tugas Dimanapun


JAKARTA   Dimana saja, kapan saja selalu siap. Kalimat ini bukan iklan atau meniru iklan, melain kata spontanitas yang meluncur ketika ngobrol dengan Syarif Bustaman S.Sos MM, yang sekarang sebagai Kepala KSOP Nunukan, Kalimantan Utara.

Syarif termasuk rombongan pejabat yang mendapat promosi ke KSOP Kelas IV dari sebelumnya sebagai Kepala KSOP Kelas V Kepulauan Seribu.

Ketika berlangsung pisah sambut di Kantor KSOP Kepulauan Seribu, Jum’at  siang(9/11) wartawan wartalogistik.com sempat bertanya mengenai kesiapannya di daerah yang berbatasan dengan negara jiran Malaysia. Mendapat pertanyaan singkat, ia juga jawab singkat.

" Dimana saja, kapan saja selalu siap," jawabnya.

Ia menyadari status pegawai negeri yang harus selalu  siap untuk mendapatkan penempatan dari pimpinan ke daerah. Untuk itu  tidak berlebihan jika ia merasa siap di tempat barunya.

Di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubunga Laut, Kementerian Perhubungan, Syarif yang eselon IV cukup dikenal. Ia selalu membaur dengan pegawai dari berbagai lapisan, baik ketika di kantor atau di luar. Tidak heran ia kerap mendapatkan banyak teman ketika berada di suatu acara.

Ketika berlangsung acara pisah sambut pun, kemeriahan di kantor KSOP Kepulauan  Seribu terjadi. Bahkan ketika acara selesai, pegawai masih tetap bertahan untuk di kantor, sampai akhirnya satu persatu menjelang magrib mulai berpamitan.

"Kalo soal kerja khan sudah ada tupoksinya, ya pegawai tinggal jalanin itu saja. Tapi kalau bukan dalam kegiatan kerja ya bergaul seperti biasa, agar bisa saling dekat," katanya.

Dengan kedekatan pada pegawai itu, menurut Syarif Bustaman ia bisa membina jajarannya setiap saat. Jika ada hal-hal yang perlu untuk diluruskan bisa dilakukan dengan kekeluargaan.

“Jadi suasana lingkungan kerja yang harmonis bisa tercipta dengan sendirinya,” ungkapnya.

Dalam soal pekerjaan, Syarif tetap mengikuti ketentuan. Karena selaku kepala unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang melayani masyarakat dalam hal penegakan aturan keselamatan pelayaran, maka kegiatan pelayanan pada pengguna jasa  harus benar-benar dilaksanakan.

" Jangan sampai pelayanan lambat yang bisa membuat pengguna jasa mendapatkan kendala dalam usahanya," kata Syarif .

Syarif Bustaman memang siap dimana saja, hal itu terlihat dari perjalanan karirinya yang pada tahun 2014  sampai tahun 2016 menjadi Kasie Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli ( KBPP ) di KSOP Lhoukseumawe,Aceh Utara. Perteng ahan tahun 2016  menjadi kepala kantor UPP (Unit Penyelenggaran Pelabuhan) Karimun Jawa, Jawa Tengah sampai  Juli 2017. Selanjutnya menjadi Kepala kantor KSOP Kepualan Seribu.

Selama di Kepulauan Seribu ia mengaku mendapat dukungan dari jajarannya, sehingga tugas-tugas pembinaan aspek keselamatan di wilayah kerjanya yang berbentuk kawasan perairan dengan gugusan pulau-pulau bisa berjalan. Sejumlah terminal khusus  yang sudah memenuhi International Ship and Portfasilities Security (ISPS) Code bisa melaksanakan ketentuan-ketentuannya.

Pembinaan pada pemilik kapal-kapal tradisional untuk mendapatkan pas kecil sedang dalam proses pembuatan. Tercatat sudah 103 kapal yang diukur untuk mendapatkan pas kecil.

Pada  peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Ujung Kerawang,  ikut mengirimkan kapal patrol KN 355 untuk terlibat kegiatan evakuasi. Bahkan, pada awal-awal adanya info kecelakaan pesawat Senin (29/10) ia mengkordinasikan  agar kapal-kapal yang beroperasi di terminal khusus yang ada di perairan Ujung Karawang itu untuk ikut mendukung proses evakuasi.

“Atas semua yang bisa saya lakukan selama di KSOP Kepulauan Seribu itu karena adanya dukungan dari para pegawai,” kata Syarif Bustaman.
 (Abu Bakar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama