Jakarta - Setelah sekian lama dinantikan, Renault akhirnya membuka tabir produk terbarunya pada pertengahan Juni ini di India. Renault Triber, begitu nama produk Low Multipurpose Vehicle (LMPV) pabrikan Prancis itu.
Diprediksikan, dengan tampilan yang mirip SUV (Sport Utility Vehicle), bila diboyong ke Indonesia, Renault Triber akan menarik konsumen tanah air.
Renault Triber disebut-sebut bakal menggoyong merek-merek Jepang yang sudah mapan seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau malah penikmat mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang begitu ramai di tanah air.
Triber di India sendiri harganya cukup mencegangkan, dengan kisaran Rp.116-165 jutaan, senilai dengan mobil LCGC di tanah air.
Kepastian untuk mendatangkan Renault Triber ke Indonesia dijawab oleh Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia Davy J. Tulian. Ia menyebutkan, pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 akan dipajang Renault Triber.
Harga pasti dari Renault Triber juga bakal diumumkan di GIIAS 18 Juli mendatang. Renault Indonesia memang masih belum mengungkap berapa harga pasti dari Renault Triber.
"Nanti di GIIAS akan kami umumkan harganya. Saya yakin bisa terkejut saat tahu harganya untuk penggemar LCGC," kata Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia Davy J.Tulian, Rabu (26/6/2019).
Sebagai mobil keluaran Eropa, image masyarakat tentu akan memandang bahwa Ranault merupakan merek premium dengan kualitas yang mumpuni. Namun, dengan produk LMPV Renault Triber, mereka seolah ingin mematahkan bahwa mobil Eropa itu mobil harganya mahal.
Renault sendiri sudah mencoba peruntungan di Indonesia dengan mobil murah. Mereka sudah meluncurkan Renault Kwid, namun belum begitu menarik pasar Indonesia.
Renault Triber ini disebut-sebut berbasis Kwid mesinnya. Namun, yang membedakan dimensi panjangnya dan kapasitas penumpang yang 7 orang. Eksteriornya pun terlihat lain dengan Kwid, dan mirip dengan SUV.
Renault Triber menggunakan mesin 1.0 liter yang dikembangkan dari mesin bensin model Renauld Kwid. Mesin tiga silinder ini menghasilan tenaga 72 hp dan torsi 96 Nm. Mesin yang sama yang dipakai untuk model internasional seperti Renault Clio dan Dacia Sandero.
Dengan total bobot 947 kilogram (lebih berat 200 kilogram dari Kwid), Triber memiliki rasio tenaga terhadap berat 76 hp per ton. Rasio ini lebih rendah dibandingkan Kwid yang memiliki rasio 97 hp per ton. Sehingga Triber tampaknya membutuhkan tenaga lebih besar. Hal ini mungkin dipenuhi bila Triber disematkan turbo di mesinnya.
Renault Triber ditawarkan dua jenis transmisi. Transmisi manual 5-percepatan dan automated manual transmission (AMT) 5-percepatan.
Interior Triber pun dapat dikatakan mumpuni. Kabin Triber menawarkan tiga baris jok penumpang. Dengan aksen warna abu-abu, interiornya menawarkan dual tone dengan sistem hiburan berlatar sentuh ukuran 8 inci, yang lebih besar dibandingkan sistem hiburan di Renault Kwid, Lodgy, Duster, dan Captur. Sistem hiburan ini juga memiliki fitur Apple CarPlay dan Android Auto.
Baris kedua mobil keluarga ini memiliki fleksibilitas tinggi, karena bisa reclining dan fungsi split folding. Ada empat mode, yakni Life (untuk lima penumpang), Surf (empat penumpang), Tribe (tujuh penumpang), dan Camp (dua penumpang).
Sedangkan baris ketiganya memiliki ventilasi AC, armrest, dan soket charging. Baris ketiga ini juga bisa dilipat untuk menambah kapasitas bagasi menjadi 625 liter.
Bagaimana eksteriornya? Lampu depannya menggunakan lampu utama projector dengan DRL LED. Gril depan berdesain triple edge berlapis krom untuk penampilan meyakinkan, yang dilengkapi roof rails nan gaya.
Ground clearance 182 milimeter dengan skid plate ala SUV yang berfungsi melindungi di jalan semi off-road.
Faktor keamanan juga menjadi perhatian serius Renault. Meskipun harganya murah, konon seharga LCGC, namun fitur safety-nya tak kalah dengan mobil yang harganya di atasnya.
Renault menyematkan dua airbags bagi penumpang depan, sistem pengereman ABS, sensor parkir, dan sistem peringatan batas kecepatan di produk LMPV-nya itu. Sedangkan di Triber di varian lebih tinggi, ada tambahan fitur berupa kamera mundur dan dua airbags lagi bagi penumpang. Anda tertarik, tunggu peluncurannya 18 Juli nanti. (AN/MR)
Diprediksikan, dengan tampilan yang mirip SUV (Sport Utility Vehicle), bila diboyong ke Indonesia, Renault Triber akan menarik konsumen tanah air.
Renault Triber disebut-sebut bakal menggoyong merek-merek Jepang yang sudah mapan seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau malah penikmat mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang begitu ramai di tanah air.
Triber di India sendiri harganya cukup mencegangkan, dengan kisaran Rp.116-165 jutaan, senilai dengan mobil LCGC di tanah air.
Kepastian untuk mendatangkan Renault Triber ke Indonesia dijawab oleh Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia Davy J. Tulian. Ia menyebutkan, pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 akan dipajang Renault Triber.
Interior Renault Triber cukup berkelas. Foto:Ist |
"Nanti di GIIAS akan kami umumkan harganya. Saya yakin bisa terkejut saat tahu harganya untuk penggemar LCGC," kata Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia Davy J.Tulian, Rabu (26/6/2019).
Sebagai mobil keluaran Eropa, image masyarakat tentu akan memandang bahwa Ranault merupakan merek premium dengan kualitas yang mumpuni. Namun, dengan produk LMPV Renault Triber, mereka seolah ingin mematahkan bahwa mobil Eropa itu mobil harganya mahal.
Renault sendiri sudah mencoba peruntungan di Indonesia dengan mobil murah. Mereka sudah meluncurkan Renault Kwid, namun belum begitu menarik pasar Indonesia.
Renault Triber ini disebut-sebut berbasis Kwid mesinnya. Namun, yang membedakan dimensi panjangnya dan kapasitas penumpang yang 7 orang. Eksteriornya pun terlihat lain dengan Kwid, dan mirip dengan SUV.
Renault Triber menggunakan mesin 1.0 liter yang dikembangkan dari mesin bensin model Renauld Kwid. Mesin tiga silinder ini menghasilan tenaga 72 hp dan torsi 96 Nm. Mesin yang sama yang dipakai untuk model internasional seperti Renault Clio dan Dacia Sandero.
Dengan total bobot 947 kilogram (lebih berat 200 kilogram dari Kwid), Triber memiliki rasio tenaga terhadap berat 76 hp per ton. Rasio ini lebih rendah dibandingkan Kwid yang memiliki rasio 97 hp per ton. Sehingga Triber tampaknya membutuhkan tenaga lebih besar. Hal ini mungkin dipenuhi bila Triber disematkan turbo di mesinnya.
Renault Triber ditawarkan dua jenis transmisi. Transmisi manual 5-percepatan dan automated manual transmission (AMT) 5-percepatan.
Meskipun kurang dari 4 meter panjangnya, namun terlihat cukup lega hingga baris ketiga. |
Baris kedua mobil keluarga ini memiliki fleksibilitas tinggi, karena bisa reclining dan fungsi split folding. Ada empat mode, yakni Life (untuk lima penumpang), Surf (empat penumpang), Tribe (tujuh penumpang), dan Camp (dua penumpang).
Sedangkan baris ketiganya memiliki ventilasi AC, armrest, dan soket charging. Baris ketiga ini juga bisa dilipat untuk menambah kapasitas bagasi menjadi 625 liter.
Bagaimana eksteriornya? Lampu depannya menggunakan lampu utama projector dengan DRL LED. Gril depan berdesain triple edge berlapis krom untuk penampilan meyakinkan, yang dilengkapi roof rails nan gaya.
Ground clearance 182 milimeter dengan skid plate ala SUV yang berfungsi melindungi di jalan semi off-road.
Faktor keamanan juga menjadi perhatian serius Renault. Meskipun harganya murah, konon seharga LCGC, namun fitur safety-nya tak kalah dengan mobil yang harganya di atasnya.
Renault menyematkan dua airbags bagi penumpang depan, sistem pengereman ABS, sensor parkir, dan sistem peringatan batas kecepatan di produk LMPV-nya itu. Sedangkan di Triber di varian lebih tinggi, ada tambahan fitur berupa kamera mundur dan dua airbags lagi bagi penumpang. Anda tertarik, tunggu peluncurannya 18 Juli nanti. (AN/MR)
Tags:
ADVETORIAL