Usai Pembebasan Lahan, Pembangunan Revitalisasi Army Dock Langsung Dikerjakan

Asisten I Setdakab Pulau Morotai, H Muchlis Baay. Foto : Halil.
MOROTAI- Pembangunan revitalisasi Army Dock tempat pendaratan pasukan eks tentara sekutu pada perang dunia II 74 tahun silam, sebagai situs sejarah dan menjadikan objek wisata sejarah dunia, sempat mengalami kendala pada pembebasan lahan yang bersinggungan dengan tanah negara yang dikuasai TNI AU, kini telah menemukan titik terang melalui penandatanganan kesepakatan bersama atau MoU.

Kondisi tersebut, disampaikan Asisten I Setdakab Pulau Morotai, H Muchlis Baay, saat dikonfirmasi di kantor bupati, Kamis 22 Agustus. menurutnya pembebasan lahan buat pembangunan revitalisasi Army Dock untuk mendukung pembangunan Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) dinyatakan sudah tidak bermasalah atau final, baik dengan pihak TNI Angkatan Udara (AURI) maupun Pihak ketiga lainnya sebagai pemilik lahan di sekitar wilayah Army Dock itu yang masuk dawam wilayah revitalisasi.

Lanjut Muchlis menegaskan, untuk pembebasan lahan dengan TNI Angkatan Udara (AURI) sudah selesai. Melalui kesepakatan bersama dan tidak ada yang namanya bagi hasil dalam pengelolaannya nanti.

"Untuk Lanud TNI kita sudah buat MoU, di izinkan, dengan syarat bila suatu ketika di situasi perang mereka dapat mengambilnya kembali. Jadi tidak ada perjanjian bagi hasil soal pengelolaannya," tegasnya

Selain itu, kata Muchlis, lahan milik masyarakat 1 Ha lebih juga sudah selesai di bayar. Harganya sesuai SK Bupati per-meter Rp. 110.000.

"Lahan pihak ketiga atau masyarakat nilainya Rp. 1,7 Milyar dan sudah di bayar 1 Milyar Rupiah, sisanya nanti berikut," terangnya

Disebutkan Muchlis, lahan milik Lanud TNI AU hanya kecil buat parkiran saja nanti. Bila di tambahkan dengan lahan masyarakat maka total lahan untuk pembangunan revitalisasi pembangunan situs sejarah army dock kurang lebih 3 Hektar

"Jadi soal lahan di Army Dock sudah tidak ada masalah, sehingga saat ini pekerjaannya sudah mulai jalan. Lagian pembangunan itu pemerintah pusat yang bangun, untuk kepentingan situs sejarah," Imbuhnya

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pulau Morotai, DR. Ir. Abjan Sofyan, MT. Saat di konfirmasi soal besar anggaran pembangunan revitalisasi pembangunan pusat pendaratan Army Dock dan apa saja yang di bangun pada tahap awal. Abjan mengakui belum mengetahui persisnya.

"Proyek itu ditangani balai Maluku-Makuku Utara, saya belum ketemu mereka jadi belum tau untuk tahap awal apa saja yang di bangun. Namun, tahap awal anggarannya berkisar 9 atau 10 milyar," ujarnya, sembari mengatakan, "yang pastinya proyek tersebut tidak di bangun sekaligus, tetapi di bangun bertahap sampai selesai."(LIL)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama