Jakarta - SMK Pelayaran Jakarta di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara melantik angkatan 44, 45 dan 46 Tahun Ajaran 2018 - 2019. Prosesi pelantikan berlangsung pada hari Sabtu (20/10), di halaman SMK Jakarta dengan Inspektur Upacara, Sekretaris Badan Akreditasi Nasional SMK/Madrasah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Drs. Didin Zainudin dihadiri para orang tua dan wali taruna.
Didin Zainuddin berpesan kepada taruna maupun taruni yang baru dilantik untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan, mengingat sekolah bidang pelayaran menjadi salah satu bagian yang penting dalam rangka mengembangkan potensi maritim Indonesia.
“Selain itu juga teknologi pelayaran terus maju berkembang, sehingga Taruna dan Taruni harus mengikutinya dengan sungguh selama pendidikan di sekolah,” ungkap Didin Zainudin.
Dikatakan juga, peran alumni sekolah pelayaran yang nantinya sebagai pelaut sangat penting. Pelaut memiliki tanggung jawab yang besar, sebagai pihak yang mengoperasikan kapal untuk mendistribusikan barang agar sampai dengan selamat ke pihak yang dituju, sekaligus menjaga teritorial wilayah kelautan Negara kita.
“Dengan adanya kapal-kapal nasional yang dioperasikan oleh pelaut-pelaut nasional, akan mengamankan teritorial wilayah negara, sekaligus menggali potensi kemaritiman nasional yang sangat luas ini,” tandas Didin Zainudin.
Pelantikan taruna-taruni dilakukan oleh Drs. H. Didin Zainuddin dengan pembacaan janji Taruna-Taruni SMK Pelayaran Jakarta. Kemudian ditandai dengan pelepasan balon angkatan 46 tahun 2018/2019 oleh Kepala Sekolah Drs. H. Hartono Danukusumo.
SMK Pelayaran Jakarta yang berdiri sejak tahun 1973 telah memiliki simulator tipe B, yang merupakan peralatan praktek pelaut bernavigasi layaknya di dalam kapal.
Atas kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan pelayaran itu, SMK Pelayaran Jakarta mendapatkan approval (pengakuan) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungfan sebagai sekolah yang telah melaksanakan Standard Training Certificate and Watchkeeping (STCW) 2010 atau Manila.
STCW 2010 hasil dari amandemen STCW 1978 merupakan standar pendidikan yang digulirkan International Maritim Orbanization (IMO) merupakan organisasi maritim dunia dibawah bendera PBB, untuk dilaksanakan lembaga pendidikan kepelautan di seluruh dunia. Indonesia termasuk salah satu negara yang sudah meratifikasi STCW 1978 amandemen 2010, sehingga semua sekolah kepelautan wajib menggunakan standar pendidikan yang berskala internasional itu.
Adapun manfaat sekolah pelayaran sudah mendapatkan approval STCW 2010, adalah para taruna-taruninya bisa mengikuti Ujian Keahlian Pelaut (UKP).
Selain itu juga SMK Pelayaran Jakarta sudah mendapatkan akreditasi tertinggi dari BAN dengan nilai lebih dari 80 dan ISO 9001:2015 dari TUV Rheinland.
Senada dengan Sekretaris Badan Akreditasi Nasional SMK/Madrasah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Kepala SMK Pelayaran Jakarta, Hartono Danukusumo berharap, para taruna dan taruni bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran, mengingat materi ajar pada pendidikan pelayaran terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi perkapalan.
“Kesungguhan dalam belajar dan senantiasa mengharap bantuan Tuhan atas apa yang dicita-citakan menjadi modal dasar mencapai kesuksesan," ungkap Hartono Danukusumo. (Abu Bakar)
Tags:
AKADEMIA