Cilegon (wartalogistik.com) – Mau usaha jasa angkutan logistik ? Barangkali yang tepat di Cilegon, Banten. Karena usaha jasa angkutan truk untuk muatan barang sangat berkembang di kota yang biasa disebut kota baja itu.
Diinformasikan pertumbuhan pengguna jasa angkutan logistik terus meningkat setiap tahun terkait dengan semakin berkembangnya industri di kawasan itu.
Lihat saja, pengguna jasa tracking naik pesat di kota Cilegon dari sebelumnya hanya 5.009 unit kendaraan, tahun ini sudah menjadi 5.080 unit. Dan tahun ini belum habis benar bulannya, sehingga masih akan terus meningkat jumlah penggunanya.
Diperkirakan pertumbuhan peti kemas meningkat sebesar 14 persen sampai akhir tahun ini, dibanding tahun lalu.
Namun demikian peningkatan itu masih minim dirasakan pengusaha angkutan truk daerah itu. Hal itu terlihat dari jumlah truk yang digunakan, sebanyak 85 persen unit kendaraan yang digunakan berasal dari luar kota, sisanya 15 persen berplat lokal. Dengan begitu berarti hanya 15 persen saja kendaraan yang retribusinya masuk ke wilayah Banten.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Provinsi Banten, Syaeful Bahri, menyatakan peningkatan pertumbuhan industri di kota baja, juga turut mempengaruhi meningkatnya usaha jasa angkutan logistik atau tracking di daerah ini.
"Melihat pertumbuhan industri membawa dampak positif bagi kemajuan usaha tracking,” kata Syaeful Bahri di, Banten, pekan lalu.
Pengusaha angkutan logisitik itu berada dalam APTRINDO Banten. Anggotanya yakni pengusaha lokal, luar daerah maupun jasa tracking yang disediakan pihak asing. Banyaknya pengusaha luar daerah maupun pihak asing terkait kendaraan angkutan logistik pengusaha lokal belum mencukupi, untuk memenuhi kebutuhan angkutan logistik, bongkar muat barang di kawasan pelabuhan maupun pergudangan. (Abu Bakar/Antaranews)